Abstrak
Arsitektur Tionghoa sudah tiga
milenium umurnya, tetapi dikenal sebagai satu historiografi tidak lebih dari
satu abad lamanya. Ada dua tinjauan yang dapat diungkap disini yakni dari sudut
arkeologi dan literatur. Dari tinjauan kedualah diketahui adanya satu sistem
proporsi dan modul yang sudah lama dianut oleh para tukang yang membangun
istana maupun kuil. Selain mengupas hal di atas, tulisan ini mencoba menilik
proporsi arsitektur Tionghoa di pulau Jawa dengan mengambil sampel di kota
Lasem, serta maknanya terhadap tata ruang.
Tulisan ini tidak ingin
mengungkap ukuran-ukuran dari sudut Feng Shui yang berhubungan dengan tanda
antara hidup dan mati, serta masalah keberuntungan penghuni rumah. Ia berbicara
sebatas proporsi dan interpretasi hermeneutik dari mata rantai obyek yang
terputus-putus.
No comments:
Post a Comment