Tuesday, February 3, 2015

Berbagai Keahlian



Modermsasi dimulai ketika Belanda melunakkan sikap rasialnya pada awal abad XX. Modernisasi bagi mereka adalah ada dalam konstelasi yang sama dengan orang Belanda. Tidak hanya fasih dalam berbahasa Belanda tetapi juga pakaian mereka, gaya rambut dan akhirnya rumah-rumah mereka harus serupa dengan rumah orang Belanda. Pembukaan sekolah Tionghoa-Belanda dan dihapuskannya Wijkenstelsel adalah titik awal menuju konstelasi baru yang tidak lagi dicirikan secara ketat .aturan keluarga. Wanita Tionghoa yang telah bertahun-tahun inferior terhadap laki-laki mulai melihat bahwa pendidikan modern tidak pernah bersikap diskriminatif terhadap mereka. Tentu saja dalam proses transformasi dari konstelasi tradisional ke gaya hidup Belanda terdapat konflik internal dalam diri setiap orang sebagai suatu konflik kebudayaan. Sebagai tradisi masih membatasi masyarakat, mereka cenderung tumpang tindih antara dua kebudayaan seperti dapat ditemukan dalam skema rumah.
Perkembangan sistem sosial-ekonomi sebagai dampak langsung dari konstelasi baru telah membuat sistem ekonomi tradisional di dalam masyarakat Tionghoa tidak dapat menjawab perkembangan ekonomi modern di wilayah perkotaan. Toko-toko moderen dan besar telah menantang perdagangan tradisional dalam rumah toko. Semua keputusan diambil dalam lingkungan keluarga harus berkompetisi dengan kaum prosfesional.
Perkembangan ini didukung oleh fakta bahwa sejak awal abad ini telah ada orang Tionghoa yang mendapat hak untuk membuka perkebunan dan beberapa sektor moderen. Perusahaan-perusahaan Tionghoa yang besar memerlukan manajemen profesional untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan Belanda yang telah ada jauh sebelum mereka Sebagai konsekuensinya perusahaan-perusahaan Tionghoa ini niempekerjakan orang-orang dari luar lingkungan keluarga mereka.
Perubahan ini menciptakan persepsi baru tentang kedudukan. Umumnya, orang-orang Tionghoa lebih suka mempekerjakan dirinya sendiri dalam menjalankan toko atau perusahan kecil keluarganya. Pada saat itu banyak di antara mereka lebih suka memperoleh kedudukan di sebuah perusahaan Tionghoa yang besar. Persepsi ini telah menciptakan diversifikasi kedudukan dan berbagai profesi seperti jurnalis, pengacara, kepala sekolah, arsitek, kontraktor dan pekerjaan lain yang membutuhkan ruangan khusus dan tidak informal berada dalam rumah.
Pekerjaan-pekerjaan baru ini berkantor di rumah konsekuensinya transformasi dari kedudukan tradisional dirumah toko menjadi diversifikasi profesi modern telah meaibah pola tempat tinggal dan akhirnya memiliki dampak langsung pada kelas spasial dalam wilayah perkotaan. Jika pada jaman kuno orang Tionghoa bekerja didalam gedung sebagai rumah toko, pada jaman modern mereka bekerja d tempat lain diluar rumah mereka.
Bagian dalam rumah yang dipengaruhi Belanda nampak pada materialisasi ruang dengan jenis kamar-kamar yang dibedakan satu dengan yang lainnya, dan ambiguitas antara ruang dalam dan luar yang biasanya didapati didalam rumah orang Tionghoa telah hilang. Datangnya gaya internasional dengan kerangka struktur spasial, ruang menjadi tegas dan kongkrit dengan seluruh koordinatnya yang bergaya Cartesian. Akibatnya rumah-rumah baru kehilangan arah kosmologinya yang asli. Pararel dengan hal itu, seperti yang dikatakan Kurosawa, bahwa. tradisi kamar-kariiar multifiingsional berubah menjadi fungsi tunggal. Ada kamar yang dipakai untuk kamar tidur, kamar makan, dapur dan hiburan para tamu. Ini adalah pengaruh kuat dari pembagian buaih dari pandangan orang Eropa (Kurosawa, 1991:36).
Kelompok-kelompok yang berbahasa tertentu masih dapat ditemukan sampai tahun 1970-an, tetapi saat ini mereka terintegrasi satu sama lain dan karena generasi muda tidak berbicara bahasa Tionghoa lagi, kelompok-kelompok ini hampir lenyap. Oleh karena itu indikasi bahwa kelompok masyarakat Tionghoa yang berbahasa tertentu menduduki jalan tertentu telah hilang. Sebagai contoh, banyak toko di Pekojan (jalan) menjual bahan-bahan konstruksi dari paku ke semen (toko besi) bahkan grosir peralatan rumah tangga.

No comments:

Post a Comment