Arsitektur tradisional Tionghoa adalah
arsitektur yang tidak statis. Ia berkembang dari satu masa ke masa berikutnya,
dari satu dinasti ke dinasti berikutnya yang menuju kepada penyederhanaan
sistem struktur tetapi peningkatan fungsi yang lebih kompleks. Ini bisa dilihat
dari Doukung yang semula merupakan sistem struktur kayu yang terintegrasi, di
jaman dinasti Ching ia tertransformasi menjadi ornament bangunan yang tidak
memiliki fungsi struktural. Di jaman ini pula tingkat unit standard kayu dari
Cai dikembangkan menjadi sebelas tingkat standard kayu.
Penelitian yang dilakukan oleh badan studi arsitektur dibawah pimpinan Lin HuiYin dari tahun 1928
sampai dengan 1935, menemukan bahwa beberapa bangunan dari berbagai jaman
memiliki perbedaan gaya. Didapat satu kenyataan
bahwa arsitektur Tionghoa berkembang sesuai dengan jamannya. Semua
evolusi yang terjadi adalah pada proporsinya. Di biara Dule didirikan tahun 984
tinggi keseluruhan sistem konsul mencapai setengah dari tinggi tiang; di biara
Zhihua yang di bangun tahun 1443, tinggi konsul sepertiga tinggi tiang dan di
bangunan-bangunan istana dinasti Ching tinggi rangkaian konsul hanya seperempat
tinggi tiang, Jumlah Dou Kung yang dipasang diantara kolom juga berubah. Di
jaman Song maksimal ada dua Dou Kung diantara dua kolom dan hanya ada delapan tingkat unit, di jaman Ching
terdapat delapan Dou Kung diantara dua kolom dengan sebelas tingkat unit. Unit
tadi menjadi lebih kecil, di jaman dinasti Song
ketebalan unit terkecil mencapai 11,43 cm dan di jaman Ching hanya 5.08
cm. Lagipula keseluruhan rangka kayu berubah. Sebelum dinasti Ming beberapa
konstruksi miring (Trus atau disebut chaschou) dipergunakan di rangka atap dan
balok siku (ang) pada rangkaian konsul ditiadakan dan sambungan menjadi
persegi. Seorang ahli arsitektur Tionghoa Liang Sicheng menyebut periode
sebelum tahun 1000 sebagai periode vigor dan periode antara 1400 dan 1900
periode kekakuan (GLAHN in STEINHARDT 1984: 48 – 57).
No comments:
Post a Comment