Tuesday, February 3, 2015

Perkembangan Gaya Arsitektur dan Proporsi



Arsitektur tradisional Tionghoa adalah arsitektur yang tidak statis. Ia berkembang dari satu masa ke masa berikutnya, dari satu dinasti ke dinasti berikutnya yang menuju kepada penyederhanaan sistem struktur tetapi peningkatan fungsi yang lebih kompleks. Ini bisa dilihat dari Doukung yang semula merupakan sistem struktur kayu yang terintegrasi, di jaman dinasti Ching ia tertransformasi menjadi ornament bangunan yang tidak memiliki fungsi struktural. Di jaman ini pula tingkat unit standard kayu dari Cai dikembangkan menjadi sebelas tingkat standard kayu.

Penelitian yang dilakukan oleh badan studi arsitektur  dibawah pimpinan Lin HuiYin dari tahun 1928 sampai dengan 1935, menemukan bahwa beberapa bangunan dari berbagai jaman memiliki perbedaan gaya. Didapat satu kenyataan  bahwa arsitektur Tionghoa berkembang sesuai dengan jamannya. Semua evolusi yang terjadi adalah pada proporsinya. Di biara Dule didirikan tahun 984 tinggi keseluruhan sistem konsul mencapai setengah dari tinggi tiang; di biara Zhihua yang di bangun tahun 1443, tinggi konsul sepertiga tinggi tiang dan di bangunan-bangunan istana dinasti Ching tinggi rangkaian konsul hanya seperempat tinggi tiang, Jumlah Dou Kung yang dipasang diantara kolom juga berubah. Di jaman Song maksimal ada dua Dou Kung diantara dua kolom dan hanya  ada delapan tingkat unit, di jaman Ching terdapat delapan Dou Kung diantara dua kolom dengan sebelas tingkat unit. Unit tadi menjadi lebih kecil, di jaman dinasti Song  ketebalan unit terkecil mencapai 11,43 cm dan di jaman Ching hanya 5.08 cm. Lagipula keseluruhan rangka kayu berubah. Sebelum dinasti Ming beberapa konstruksi miring (Trus atau disebut chaschou) dipergunakan di rangka atap dan balok siku (ang) pada rangkaian konsul ditiadakan dan sambungan menjadi persegi. Seorang ahli arsitektur Tionghoa Liang Sicheng menyebut periode sebelum tahun 1000 sebagai periode vigor dan periode antara 1400 dan 1900 periode kekakuan (GLAHN in STEINHARDT 1984: 48 – 57).

No comments:

Post a Comment