Monday, February 2, 2015

Fengshui Dalam Urban Design


Pendahuluan

Suatu ketika seorang dosen membeli sebuah rumah.  Setelah rumah tadi dihuni, datang ibu mertuanya yang percaya akan Fengshui. Ibu ini menyarankan agar posisi pintu kamar mandi yang menghadap ke arah jalan diubah. Sebagai seorang dosen yang biasa berpikir rasional tentu mengatakan bahwa saran tadi tidak perlu sebab tidak ada dasar ilmiahnya. Tetapi, walaupun saran tadi ditolak oleh sang menantu, ibu mertua tadi terus-menerus mendesak agar arah pintu kamar mandi diubah karena menurut dia posisi yang menghadap kejalan akan membawa ketidak beruntungan bagi keluarga yang tinggal disitu. Perdebatan seperti ini banyak terjadi disekitar kita, sebagian orang percaya (secara irasional) akan fengshui bahkan dengan mengkonsultasikan rumahnya kepada seorang yang oleh awam disebut suhu dan sebagian lagi tidak mempercayainya. Dimanakah sebenarnya titik tolak antara rasional dan irasional dari fengshui atau geomancy Tionghoa ini? Bagaimana pula kaitannya dengan urban disain sebagai satu tatanan lingkungan yang rasional?

Sistimatika pembahasannya dibagi dalam tiga bagian yakni: Pertama, pengertian tentang ruang dan posisi Fengshui didalam konteks rasional dan irasional. Kedua, Pembahasan akan diarahkan pada sistem kosmologi Tionghoa dalam kaitannya dengan urban disain. Ketiga, Analisa Fengshui pada peTionghoan di Semarang sebagai permukiman kuno kemudian dilanjutkan dengan analisa Fengshui di Simpang Lima dan Bundaran Tugu Muda sebagai bagian kota Modern. Perbandingan dengan skematik Kraton – Tugu akan diungkap dibagian ini pula.


No comments:

Post a Comment