Jaman dulu Analisa Fengshui dari aliran form school secara intuitif dilakukan
melalui studi bentuk-bentuk topografi permukaan tanah. Sekarang dengan
munculnya bangunan-bangunan raksasa yang puluhan tingkat analisa ini mengarah
pada rangkaian bentuk bangunan yang seharusnya selaras dengan penataan urban
disain. Bentuk-bentuk tanah, logam, kayu, api dan air adalah dasar baik dari
analisa tampak bangunan sampai hubungan antara bangunan yang berpengaruh pada
karakter ruang kota. Misalnya sebuah supermarket tiga lantai yang memanjang
tentunya merupakan simbolisasi bentuk tanah. Diatasnya akan baik jika dibangun
gedung bentuk lengkung simbolisasi logam untuk atap restauran yang terpisah dari
bentuk bangunan secara keseluruhan. Sesuai dengan prinsip Fengshui bahwa bentuk logam akan kukuh jika didudukan diatas bentuk
tanah. Restauran seperti ini akan banyak memberi keberuntungan bagi pemiliknya.
Sebaliknya dengan teknologi yang
terus berkembang, bangunan dengan bentuk yang sama tetapi puluhan lantai akan
menjadi bentuk-bentuk api yang meruncing. Bentuk-bentuk bangunan tinggi di New
york misalnya disebut Rem Koohaas sebagai jarum yang menjulang keangkasa.15) Bentuk semacam ini akan menimbulkan
kepanasan, ketidaktentraman baik bagi yang tinggal di dalamnya maupun orang
yang lewat di jalan di bawahnya. Banyak kritikus mengatakan bangunan seperti
ini dingin dan menakutkan, dan banyak pula yang menjadi stress hidup di kota
yang penuh dengan pencakar langit.
Memang pada dataran yang rata
penggunaan kompas akan sangat bermanfaat membaca bentuk secara abstrak dan
pendekatan Fengshui dengan
bentuk-bentuk kosmologis tidak akan memberikan hasil yang memuaskan. Tetapi
dengan munculnya kota-kota modern dengan ketinggian bangunan yang berbeda-beda
pendekatan bentuk akan dapat memberikan panutan didalam menata ketinggian
bangunan agar Qi dapat mengalir
kesetiap bangunan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan bentuk pada
dasarnya sangat aktual untuk urban disain saat ini.
No comments:
Post a Comment